Kampung halamanku adalah Sungai Salak. Sungai Salak merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Indonesia. Jarak tempuh antara desa ini dengan ibukota kabupaten yaitu 30 menit dan jarak tempuh ke ibukota provinsi 6 jam jika ditempuh melalui jalur darat. Dengan letak yang strategis, Sungai Salak mengalami perkembangan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. perkembangan tersebut meliputi berbagai bidang seperti transportasi komunikasi, sumber daya manusia dan mata masyarakat yang semakin bervariasi.
Sungai Salak tergolong desa yang kecil, namun tetap saja dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Seperti halnya 15 tahun yang lalu, masyarakat
cenderung menggunakan sepeda atau hanya berjalan kaki dan sebagian kecil
yang berekonomi diatas rata-rata menggunakan sepeda motor. Namun 5 tahun belakangan ini terjadi perubahan yang signifikan. Masyarakat yang menggunakan sepeda hanya dari kalangan siswa sekolah dasar, sementara yang lainnya menggunakan sepeda motor dan mobil. Dulu daerah kami dikenal sebagai negeri seribu parit, kini lebih dikenal sebagai negeri seribu jembatan. Hal tersebut menunjukan adanya kemajuan sarana dan prasarana untuk tranportasi darat. Sarana dan prasarana transportasi di Sungai Salak semakin berkembang dengan dibangunnya sebuah bandara yang dilengkapi beberapa pesawat terbang dengan rute-rute penerbangan tertentu. Selain itu sarana dan prasarana transportasi diperlukan untuk mengimbangi kemajuan zaman.
Selain sarana dan prasarana transportasi yang mengalami perkembangan pesat, sarana dan prasarana komunikasi juga berjalan searah. Sewaktu saya masih menjadi siswa sekolah dasar, hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai telepon dan televisi dan jauh sebelumnya hanya berkomunikasi dengan kerabat jauh melalui surat. Namun seiring perkembangan zaman, hal tersebut pun semakin berkembang. Kini setiap rumah di desa Sungai Salak bisa kita temukan televisi dan hampir setiap orang sudah mempunyai alat komunikasi sendiri yaitu handphone. Selain itu, penyebaran akses internet yang begitu cepat juga memudahkan masyarakat mencari informasi dan sangat menunjang kelancaran komunikasi.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di Desa Sungai Salak maka dibangunlah sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan dibangun banyak sekolah baik yang masih berstatus swasta maupun bersetatus negeri. Mulai dari sekolah untuk anak usia dini hingga jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Kualitasnya terus ditingkatkan dengan pembaharuan-pembaharuan sistem di sekolah dan menghadirkan guru-guru yang kompeten dibidangnya. Dalam bidang kesehatan juga ditingkatkan kualitasnya yaitu dengan melengkapi fasilitas yang dibutuhkan di Puskesmas serta memperbanyak jumlah dokter dan perawat yang bertugas. Selain itu, berkembangnya bidang kesehatan di desa ini juga dikarenakan sudah banyak masyarakat yang menyelesaikan studi kedokteran dan membuka tempat praktek pengobatan bagi masyarakat sekitar.
Dengan meningkatnya sumberdaya masyarakat desa kami, jenis matapencaharian mereka pun semakin bervariasi. dulu masyarakat lebih menekuni mata pencaharian yang berlatar belakang agrikultural seperti bertani dan berkebun serta mengeksploitasi hasil laut dengan berprofesi sebagai nelayan. Meskipun bertani, berkebun, dan menjadi nelayan memberikan penghasilan yang cukup untuk kehidupan masyarakat namun sayangnya mereka hanya mengandalkan tenaga manusia saja sehingga hal tersebut menyita bayak waktu. Berbeda dengan sekarang, bidang pertanian, perkebunan dan nelayan selain mengandalkan tenaga manusia juga diimbangi dengan penggunaan alat-alat penunjang sehingga waktu pengerjaannya lebih efisien. selain itu juga bermunculan jenis mata pencaharian lain seperti bekerja di perusahaan-perusahaan terbatas, berwirausaha dan minat menekuni bidang profesional seperti menjadi guru, dokter dan pejabat tinggi daerah.
Penduduk asli desa kami ini bersuku Melayu namun kini desa ini lebih didominasi penduduk bersuku Banjar. Meskipun begitu, sebenarnya semua suku bisa ditemukan disini karena telah terjadi integrasi penduduk dari berbagai daerah dengan suku yang berbeda-beda seiring dengan perkembangan zaman. Meskipun desa ini dihuni berbagai macam suku tapi untuk ciri khas dari daerah ini sendiri masih berkiblat pada budaya Melayu. Contoh khas dari daerah kami dalam bidang kuliner seperti roti jala, canai dan laksamana mengamuk. Khas lain dari daerah kami yang berbeda dengan daerah lain di propinsi Riau ini adalah batik Sri Gemilang.
Saya selalu rindu akan kampung halaman saya ini. Pemandangan desa yang asri dan udara yang segar tanpa polusi. Nyanyian merdu dari burung-burung yang menggantikan hiruk pikuk keramaian kota. Masyarakat yang ramah tanpa memandang suku dan tingkatan ekonomi. Rasa kekeluargaan yang begitu kental membuat saya tak pernah merasa sendiri dan kesepian.